Tahun Depan Harga Rumah Subsidi Naik

Tahun Depan Harga Rumah Subsidi Naik

Terjual 4.385 Unit Selama Tahun 2016

\"rumah-pertama\"

BENGKULU, BE - Bagi masyarakat berencana mengambil rumah sederhana tapak (RST) atau rumah bersubsidi pada tahun 2017 mendatang, tampaknya harus siap-siap menambah uang tabungan. Pasalnya, rumah murah bersubsidi itu akan mengalami kenaikan cukup tinggi yaitu mencapai menjadi Rp 123 juta per unit dari harga di tahun ini hanya Rp 116 juta per unitnya.

\"Tahun depan untuk rumah subsidi, mengalami kenaikan sampai Rp 7 juta perunitnya. Kenaikan ini memang sudah menjadi ketetapan pemerintah,\" ungkap Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Bengkulu, RG Guntur Alam MKom, kepada BE, kemarin

Dikatakanya, ketetapan kenaikan rumah subsidi ini dilakukan dalam setiap tahun. Sehingga dipastikan tidak hanya untuk 2017 saja, numun tahun 2018 mendatang juga dipastikan akan lebih tinggi dari harga saat ini.

\"Kalau mau mengambil, minimal Agustus ini sudah bisa menyelesaikan akadnya. Kalau mau mengmbail pada akhri tahun, takutnya ketersediah dana Badan Layanan Umum (BLU) di BTN terbatas. Sehingga usulan pembuatan rumah subsidi akan disetarakan dengan mengikuti harga di tahun 2017,\" bebernya.

Ketersediaan rumah subsidi sendiri, diperkirakan masih ada sekitar 814 unit, dari target realisasi pembangunan pada tahun 2016 sebanyak 5.200 unit. Hal ini mengingat developer yang tergabung di organisasi REI Provinsi Bengkulu, telah melakukan pembangunan rumah subsidi sebanyak 4.385 unit.

\"Kalau ketersedian masih ada dan kita tetap membuka peluang sebanyak-banyaknya bagi masyarakat yang membutuhkan rumah bantuan pemerintah. Sehingga terget yang kita tetapkan 5.200 unit dapat dilampaui,\" tegas Guntur.

Pembangunan rumah subsidi ini dilakukan oleh 32 developer dari total 64 developer yang tergabung dalam REI Bengkulu. Dimana pembangunan rumah murah, dilakukan pada 5 kabupaten kota yaitu Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, Seluma, Kepahiang dan Rejang Lebong.

\"Wilayah lain yang belum dimasuki rumah subsidi dari REI, karena wilayahnya balum ada developer yang menetap pada wilayah itu. Namun tidak bisa dipungkiri, rumah subsidi sudah ada yang terbangun diluar developer yang tegabung di REI,\" tambahnya.

DP Bisa Rp 1 Juta

Disisi lain, Guntur yang juga sebagai Direktur PT Al-Kausar Abadi Utama ini menegaskan masyarakat yang telah berniat untuk memiliki rumah subsidi, bisa menggunakan uang muka atau down payment (DP) minimal Rp 1 juta. Hal itu belum termasuk uang akad kredit yang akan diserahkan ketika akan dilakukan pembangun rumah subsidi. Dimana untuk akad kredit rumah subsidi sendiri, akan disesuaikan dengan asuransi yang diterima calon pembeli rumah. Rata-rata, akad mencapai Rp 3,5 juta hingga Rp 5 juta dalam setiap pembangunan rumah subsidi.

\"DP bisa Rp 1 juta, akad disesuaikan dan angsuran maksimal 20 tahun, minimal 10 tahun tergantung besaran DP dan akad. Kalau untuk angsurannya masih berada pada Rp 800 ribu perbulannya,\" ungkap Guntur.

Untuk fasilitas sendiri, standar developer memberika kepada oleh calon pembeli ialah rumah dengan ukuran 3x6 meter persegi, lantai semen, atap seng tanpa plafon, kamar dua, ruang tamu satu, dapur satu, listrik berdaya minimal 450 watt serta air bersih berupa sumur dan ledeng. Namun demikian, untuk di Bengkulu standar tersebut tidak diberikan kepada masyarakat. Hal tersebut mengingat jika dilakukan kepada masyarakat, dipastikan rumah subsidi tidak akan laku.

\"Standarnya memang sangat sederhana. Tapi tidak mungkin ini kita terapkan di Bengkulu. Minimal, lantainya kita keramik dan disertai plafon atap rumah. Memang kalau berbicara ekonomi, keuntungan yang didapatkan oleh developer hanya sedikit. Tapi jika developer tidak mengikuti cara itu, maka rumahnya sulit untuk lalu,\" katanya.

Sementara itu, Guntur menegaskan rumah subsidi yang telah diterima oleh masyarakat tidak boleh untuk diperjual belikan atapun dijadikan ladang usaha dengan jasa sewa. Hal itu telah meyalahi aturan dari perjanjian yang telah disepekati dalam pembelian rumah subsidi. Jika ditemukan, maka dipastikan subsidi rumah bakal akan dicabut menjadi rumah dengan ansuran reguler. \"Itu sudah aturan baku dan tidak bisa ditawar menawar. Kalau ditemukan, kita pastikan akan dicabut subsidinya,\" tandas Guntur. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: